B88 Indonesia – Saluran irigasi yang jadi lokasi tenggelamnya NK(10), bocah asal Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, ternyata jadi kolam mandi favorit remaja kampung.
Tak hanya remaja setempat, saluran irigasi persawahan yang disebut warga sekitar “Kanalan” Itu, kerap dikunjungi remaja luar desa. Sekadar membasuh badan ataupun menikmati sensasi mandi air bendungan.
Baca Juga: Fakta Baru! Mario Dandy Anak Pejabat Pajak Rupanya Tak Akui Agnes Gracia Sebagai Pacarnya
Hal itu disampaikan Poniyem (60), pemilik rumah yang hanya berjarak beberapa meter dari TKP tenggelamnya bocah SD itu.
Menurutnya, selain arusnya tenang, tinggi air di bendungan itu tak terlalu dalam. Paling mentok setinggi kepala orang dewasa.
“Mangkanya banyak yang senang mandi disini. Airnya tenang, jernih dan segar jika pagi hari. Terus, ada bendungan yang digunakan untuk arena lompatan,” ujarnya.
Bendungan kanalan, lanjut Poniyem, namanya kondang di kalangan remaja dari dalam maupun luar desa. Bahkan, aktivitas mandi sudah biasa dilakukan sejak turun-temurun.
“Sudah lama disini (bendungan) buat mandi. Terkenal sampai liar desa. Sudah puluhan tahun, bahkan saat saya masih perawan,” ungkapnya.
Baca Juga: Padi di Banyuwangi Bisa Panen 4 Kali Setahun, Organisasi Petani Malaysia Pelajari Teknologinya
Poniyem pun tak menyangka bila bendungan favorit remaja itu akan menelan korban. Padahal, tak sekalipun terjadi sepanjang dirinya tinggal di dekat aliran irigasi.
“Baru sekali. Beneran gak nyangka. Pas kejadian kebetulan saya di sawah bareng suami. Biasanya ya nungguin ketika anak-anak sedang mandi. Ya memperingati juga untuk berhati-hati,” ujarnya.
NK (10) tewas saat berenang di saluran irigasi persawahan bersama teman sebayanya bernama Firman (9), yang juga tetangga rumahnya. Lokasinya, hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya.
Baca Juga: INKA Banyuwangi Beroperasi, Pabrik Kereta Api Terbesar se ASEAN
Saat peristiwa itu terjadi, debit air di saluran irigasi sedang naik. Dan kedalaman air di TKP sekitar 2 meter.
“Kondisinya (debit) naik satu jengkal menurut kesaksian warga. Dan korban diduga tak bisa berenang saat terseret arus. Hal itu disampaikan oleh ayah korban,” kata Kapolsek Genteng, Kompol Sudarmaji.*
Tinggalkan Balasan