B88 Indonesia – Kapolsek Pesanggaran Iptu Lita Kurniawan mengatakan siap ditampar saat meredam aksi warga yang turun ke jalan menuntut penutupan toko penjual minuman beralkohol (Minol), Senin (13/3/2023) kemarin.
Ia mengaku ikhlas dan tak akan melapor andai warganya tak berlaku anarkis.
Baca Juga: Resah Tak Digubris, Warga Pesanggaran Turun ke Jalan Tuntut Tutup Toko Minol
“Tampar saya! Saya ikhlas dan saya tidak akan akan melapor kepada siapapun. Tapi saya minta jangan sampai masyarakat saya bertentangan dengan hukum,” ujar Kapolsek dengan nada lantang saat berada ditengah-tengah warga.
Tak hanya rela ditampar, Lita mengaku siap menghadang masyarakat apabila bertindak anarkis. Terlebih melakukan penyegelan yang sebelumnya ngotot akan dilakukan warga.
“Tapi kalau masyarakat saya tidak sesuai dengan perundang-undangan, saya eman betul panjenengan ini. Dan akan saya hadang ini (aksi warga). Saya siap memperjuangkan apa yang menjadi keluhan warga saat ini,” katanya.
Situasi yang semula memanas berangsur mencair. Pembicaraan antara Kapolsek dan warga yang semula alot berangsur kondusif.
Warga pun mulai melunak setelah aspirasinya tersampaikan. “Kita tidak akan anarkis pak setelah kedatangan perwakilan Forpimka kesini. Kita tidak akan melawan hukum, tapi tolong toko (Minol) ini segera ditutup,” ujar Sukardi (50), perwakilan warga.
Baca Juga: Keberadaan Warga Wongsorejo Hilang di Alas Baluran Masih Tanda Tanya
Aksi turun ke jalan dilakukan puluhan warga lintas elemen menuntut penutupan toko penjual minol yang terletak di Jalan Jurusan Lampon, Desa/Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Warga geram lantaran tuntutannya tak digubris oleh pemilik toko yang getol tetap beroperasi.
Kegeraman warga semakin memuncak usai pemilik toko melanggar kesepakatan yang dibuat sebelumnya. Bahkan, menurut warga, toko yang berada di pinggir Jalan Raya Pantai Lampon itu sudah kelewat batas.
Tak hanya menjual alkohol dalam batas yang wajar, menurut Maimunah (50), Ketua Muslimat Pesanggaran menyebut, toko minol secara terang-terangan menjual kepada remaja usia produktif maupun pelajar.
Baca Juga: Warga Wongsorejo Hilang Saat Cari Pucuk Gebang di Alas Baluran
“Karena menurut lingkungan sini (dekat toko minol), anak-anak usia SD dan SMP itu juga ikut minum-minum. Terus bagaimana ini?,” ujar Maimunah (50), Ketua Muslimat Pesanggaran.
Tinggalkan Balasan